Selasa, 20 September 2011

PEMODELAN BISNIS & BUSINESS USE CASE

Oleh Dwi Yuniar Pradoko - 09.41010.0175


A. PEMODELAN BISNIS

Model bisnis merupakan salah satu dari tiga faktor utama yang menentukan performance suatu bisnis selain lingkungan dimana suatu bisnis dijalankan dan perubahan. Model bisnis adalah sebuah metode yang mana sebuah perusahaan membangun dan menggunakan sumber dayanya untuk menawarkan pelanggannya nilai yang lebih baik dibanding kompetitornya dan juga untuk menghasilkan uang. Dalam buku “Internet Business Models and Strategies” disebutkan bahwa “A business model can be conceptualized as a system that is made up of components, linkages between the component, and dynamics”.Artinya, suatu model bisnis dapat dikonsepkan sebagai suatu sistem yang terbangun ataskomponen-komponen, serta hubungan antar komponen tersebut, dan bersifat dinamis. Selain itu, didefinisikan pula dalam buku tersebut bahwa :


A business model is about the value that a firm offer to its customers, the segment of customers it targets to offer the value to, the scope of products/ services it offers to which segment of customers, the profit site it chooses, its sources of revenue, the prices it puts in the value offered its customers, the activities it must perform in offering that value, the capabilities these activities rest on, what a firm must do to sustain any advantages it has, and how well it can implement these elements of the business model. Berikut ini komponen-komponen yang membangun suatu model bisnis adalah sebagai berikut:


a. Profit Site


Dalam suatu konfigurasi nilai, posisi profit site suatu perusahaan sebagai lawan supliernya, pelanggan, pesaing, pendatang baru yang potensial, komplementor, dan pengganti. Profit site menyatakan tekanan kompetitif dari pesaing, suplier, pelanggan, pendatang baru yang potensial, komplementor, dan pengganti. Profit site suatu perusahaan disebut menarik apabila tekanan yang digunakan oleh kekuatan kompetitif rendah, dan disebut tidak menarik bila sebaliknya. Keberadaan profit site mempengaruhi atau dipengaruhi oleh jenis nilai yang ditawarkan perusahaan, sekmen pelanggan, tarif yang dikenakan, sumber pendapatan, aktivitas yang dipilih, kemampuannya, bagaimana mengimplementasikan dan seberapa sustainable model bisnisnya, dan struktur biayanya.


b.Customer Value


Pelanggan akan membeli produk suatu perusahaan hanya apabila produk yang ditawarkan tersebut memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh produk pesaingnya.Sesuatu tersebut adalah customer value yaitu nilai / manfaat yang diterima oleh pelanggan atas suatu produk, bisa berupa diferensiasi atau harga yang murah. Suatu produk dikatakan berbeda jika pelanggan mempersepsikannya mempunyai sesuatu / nilai yang tidak dimiliki produk lain. Perusahaan dapat melakukan diferensiasi produk melalui fitur, waktu, lokasi, servis, product mix, hubungan antar fungsi, hubungan dengan perusahaan lain, dan reputasi.


c. Scope


Scope berkaitan dengan sekmen pasar atau area geografis kemana nilai tersebut seharusnya ditawarkan dan juga berapa banyak jenis produk sehingga menambahkan versi nilai yang seharusnya dijual. Tugas perusahaan dalam mengambil keputusan dalam scope tidak terbatas hanya pada pilihan sekmen pasar, tetapi juga berapa banyak kebutuhan sekmen yang akan dilayani.


d. Price


Suatu bagian yang penting tentang profiting dari nilai yang perusahaan tawarkan kepada pelanggan adalah memberi harga dengan tepat. Strategi pricing yang buruk tidak hanya menghilangkan pendapatan, tapi juga menghancurkan suatu produk.


e. Revenue Source


Bagian kritis dari analisis model bisnis adalah penentuan sumber-sumber pendapatan dan keuntungan perusahaan. Banyak perusahaan menerima sumber pendapatan secara langsung dari produk yang mereka jual. Perusahaan yang lain menerima keuntungan dari layanan yang berkaitan dengan penjualan produk tersebut.


f. Connected Activities


Untuk menyampaikan nilai pada pelanggan yang berbeda, perusahaan harus menjalankan aktivitas yang terkait untuk mendukung nilai tersebut. Untuk menawarkan nilai yang lebih baik pada pelanggan yang tepat, perusahaan harus berhati-hati dalam memilih aktivitas dan menentukan waktu kapan aktivitas tersebut akan dijalankan. Ada lima kriteria yang menuntun perusahaan dalam menentukan aktivitas terkait yang dipilih, yaitu

1. Aktivitas yang dipilih sebaiknya sesuai dengan customer value dan scope pelanggan yang dilayani.

2. Antar aktivitas saling memperkuat satu sama lain.

3. Aktivitas seharusnya mengambil keuntungan dari penggerak sukses industri.

4. Sesuai dengan kemampuan yang dimiliki perusahaan atau ingin dibangun.

5. Aktivitas dapat membuat industri lebih menarik bagi perusahaan.


Sedangkan hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan kapan aktivitas akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :


• Siklus hidup karaktristik industri (product life cycle). Siklus hidup suatu produk mengalami empat tahapan, yaitu :

1. Tahap perkenalan (introduction)

2. Tahap pertumbuhan (growth)

3. Tahap kemapanan (maturity)

4. Tahap penurunan (decline)

Apa yang sedang dilakukan pesaing dan pendatang baru yang potensial.


f.Implementation


Keputusan yang diambil suatu perusahaan mempertimbangkan nilai apa yang ditawarkan kepada pelanggan, pelanggan mana yang akan ditawarkan suatu nilai, bagaimana harganya, dan aktivitas apa yang akan dilakukan. Implementation adalah pelaksanaan dari keputusan yang diambil perusahaan. Pokok-pokok pelaksanaan adalah struktur, sistem, people, dan lingkungan.


g. Capabilities


Capabilities adalah menyangkut kemampuan individual maupun perusahaan dalam menunjukkan aktivitas yang bernilai tambah. Ada tiga hal yang berkaitan dengan capabilities, yaitu :


• Resources


Resources (sumber daya) diperlukan untuk menjalankan aktivitas yang mendukung customer value. Sumber daya dikelompokkan menjadi sumber daya yang nyata (tangible), sumber daya tak nyata (intangible), dan sumber daya manusia. Sumber daya tangible berupa fisik dan finansial. Sumber daya intangible berupa nonfisik dan non finansial. Sedangkan sumber daya manusia berupa kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai.


• Competencies


Adalah kemampuan atau kapasitas suatu perusahaan untuk merubah sumber dayanya menjadi customer value dan keuntungan (profit).


• Competitive Advantage


Inti dari kompetensi suatu perusahaan adalah memiliki keunggulan kompetitif, yang artinya perusahaan menawarkan nilai yang lebih baik bagi pelanggannya bila dibandingkan dengan pesaingnya.


h.Sustainability


Apabila model bisnis suatu perusahaan memungkinkannya memperoleh keuntungan yang kompetitif, maka tidak mudah bagi pesaing untuk melampauinya. Untuk mempertahankan keuntungan kompetitif tersebut, perusahaan yang bergantung pada kemampuan, lingkungan, dan teknologi akan mengejar beberapa bagian dari tiga strategi umum, yaitu block, run, dan team-up.

i. Cost Structure


Struktur biaya darai suatu perusahaan menunjukkan hubungan antara pendapatan dengan biaya yang mendasari dalam usaha menghasilkan keuntungan (pendapatan) tersebut.

Kapan membutuhkan Pemodelan Bisnis?

  • Jika kelompok kerja merupakan kelompok baru dalam organisasi
  • Jika organisasi mengalami re-engineering proses bisnis/ bermaksud menjalankan re-engineering proses bisnis
  • Jika kita akan membangun perangkat lunak yang akan dipergunakan oleh porsi yang significant dari organisasi
  • Jika terdapat aliran kerja yang kompleks dan besar yang tidak didokumentasikan
  • Jika kita merupakan konsultan organisasi yang belum pernah bekerja sama

Kapan tidak memerlukan Pemodelan Bisnis?

  • Jika kita telah memahami struktur, tujuan, visi dan stakeholder dari organisasi
  • Jika kita membangun perangkat lunak yang akan dipergunakan hanya oleh bagian kecil dari organisasi dan tidak akan menimbulkan efek pada keseluruhan bisnis
  • Jika aliran kerja organisasi telah jelas dan didokumentasikan dengan baik
  • Jika tidak terdapat banyak waktu (tapi tidak boleh dijadikan alasan).

B. BUSINESS USE – CASE

· Business use-case model, dengan elemen-elemen: Business Actor dan Business Use-case, serta Activity Diagram untuk menjelaskan model business use-case. Berikut gambaran Business Use-case Diagram :


· Business objek model, dengan elemen-elemen: Business Worker (Pekerja Bisnis), Business Entity (Entitas Bisnis)



Business Object Model: Menggambarkan realisasi business use-case. Mengenali semua orang yang bekerja dan benda yang terlibat dalam bisnis dan bagaimana satu sama lain berhubungan

Business Use-case Model: Merupakan model yang menggambarkan proses bisnis dari sebuah bisnis atau organisasi dan interaksi proses tersebut dengan pihak luar, seperti para customer dan partner. Diperlukan untuk memperjelas konteks bisnis dari perangkat lunak yang akan dibuat, bersifat optional. Diilustrasikan dalam satu atau beberapa business use-case diagram.

PUSTAKA :

http://pbasari.wordpress.com

http://digilib.ittelkom.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar